2 Tawarikh 1: 10
Berilah sekarang kepadaku hikmat dan pengertian, supaya aku dapat keluar dan masuk sebagai pemimpin bangsa ini, sebab siapakah yang dapat menghakimi umat-Mu yang besar ini?
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 144; Yohanes 21; Zakharia 9-10
Angkat tanganmu kalau kamu punya keyakinan bahwa tahun 2020 ini akan kembali normal.
Aku adalah salah satu orang yang meyakini hal itu!
Dalam kondisi saat ini, ketika hari kemarin tampak seperti hari esok, kelihatannya tak satu hal pun yang tampak biasa. Walaupun tahun ini pekerjaan kita tetap sama, tapi memimpin keluarga kita melewati musim baru yang penuh ketidakpastian ini rasanya seperti sebuah tantangan besar.
Kita bisa saja merasa kuatir dengan keselamatan anak-anak kita di sekolah karena pandemi ini. Atau kita mulai bertanya-tanya bagaimana caranya mengerjakan pekerjaan dapur saat kita harus mengerjakan pekerjaan penting lainnya.
Anakmu yang duduk di bangku kuliah mungkin juga sedang berjuang dengan perubahan saat ini, penasaran dengan apa yang akan terjadi nanti. Banyak juga dari kita, yang sakit hati karena kekacauan yang terjadi di tengah bangsa kita, berharap perdamaian akan terjadi.
Aku merasa, setiap ibu punya daftar doa untuk mencari bantuan dan perlindungan atas anak-anak dan orang-orang yang mereka kenal. Saat berdoa, seorang ibu pasti akan meminta supaya Tuhan mengabulkan doanya.
Ya. Itu adalah hal yang sangat baik. Seperti saat aku membaca doa Raja Salomo yang disampaikan kepada Tuhan dengan rendah hati. “Berilah sekarang kepadaku hikmat dan pengertian, supaya aku dapat keluar dan masuk sebagai pemimpin bangsa ini, sebab siapakah yang dapat menghakimi umat-Mu yang besar ini?” (2 Tawarikh 1: 10)
Setelah menggantikan ayahnya, Daud, Salomo tahu bahwa dia membutuhkan hikmat jauh melebihi hikmat manusia untuk memimpin bangsa Israel. Lalu Tuhan pun mengaruniakan hikmat yang diminta Raja Salomo.
Bagaimana kita memiliki hikmat seperti Salomo? Berkali-kali, Tuhan mengingatkan aku bahwa kita bisa memperoleh hikmat dengan iman. Dalam 2 Korintus 5: 7, Paulus berkata: ‘sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat’.
Iman memampukan setiap ibu percaya bahwa janji Tuhan terjadi atas anak-anaknya dan orang lain yang didoakan. Tanpa iman, kita tidak akan bisa memprediksi apa yang akan terjadi ke depan. Karena itu, mari belajar untuk ‘percaya kepada Tuhan dengan segenap hati kita dan jangan menyandarkan hatimu pada pengertian kita sendiri’ (Amsal 3: 5).
Apapun rasa kuatir yang sedang dialami oleh setiap ibu saat ini. Percayalah masih ada harapan. Tuhan tidak akan membiarkan kita berjalan tanpa melihat. Karena itulah mintalah hikmat dari Tuhan dan Dia akan memberikannya (Yakobus 1: 5).
Tidak ada satu hal pun yang terjadi di tahun 2020 ini yang mengejutkan Tuhan. Dia tahu semuanya. Walaupun bagi kita manusia kondisi ini begitu sulit, tetapi kesetiaan Tuhan tidak pernah berubah. Kita bisa mempercayakan Dia untuk memimpin kita melakukan tanggung jawab kita kepada orang lain. Apapun yang kita lakukan saat ini, entah sebagai guru, karyawan, pemimpin, andalkanlah hikmat dari Tuhan. Dia sendiri akan memperluas kapasitasmu untuk melakukannya.
Hak cipta Brenda Bradford Ottinger, disadur dari Crosswalk.com